01/10/2025

Saya dan Dia (Cerpen)

Suatu hari saya bertanya kepada dia, "Apa yang membuatmu yakin?", lalu dia menjawab dengan spontan, "Yakin karena hatiku lurus, percaya akan yang terjadi meskipun aku tak tau dimana letak yakin itu". Kemudian saya pun takjub dengan jawaban murni dari dia yang konon katanya tidak mengetahui apa-apa. Sebenarnya saya mempunyai banyak tanya dalam hati kepada dia, namun saya mencoba memilihnya dengan alasan yang begitu sombong dan congkaknya, karena saya berasumsi bahwa saya telah mempunyai banyak pengetahuan dan ilmu. Diapun bertanya, "Apa ilmu itu penting, lalu untuk siapa?", dan saya mencoba memahami pertanyaan yang dia sampaikan. Sesaat menghela nafas agar peredaran darah di tubuh ini menjadi rilek. Saya mengatakan bahwa ilmu adalah ciptaan Tuhan yang menjadikan manusia beradab dan mampu mengejewantahkan nilai katuhanan di muka bumi, dan manusialah yang seyogyanya menggunakan manfaat dari ilmu itu. Saya mencoba memahami alur berfikir dia, sepertinya dia ingin mengatakan bahwa banyak dari para ahli ilmu yang pada prakteknya tidak mencerminkan ilmu yang dimilikinya. Banyak orang pintar dan cerdas tapi tidak menjamin akan bersikap baik dan beradab. Akhirnya dia pamit dan saya pun terdiam.

Saya dan Dia (Cerpen)