"Selamat datang di 'KopiPaitNuaiman'. Seperti secangkir kopi yang pahit namun menghangatkan, blog ini adalah ruang untuk merefleksikan kehidupan. Di sini, kami menuliskan cerita, pemikiran, dan pelajaran yang seringkali terasa pahit seperti kopi tubruk, tetapi justru di situlah kekuatannya. Mari kita nikmati bersama, satu suapan kata demi kata."
07/10/2025
NUAIMAN 'SANG PENGHIBUR' (Hikayat)
Kisah ini diceritakan dari Ibnu Majah, bahwa suatu hari Nu'aiman pernah diajak
berdagang oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke
negeri Syam (daerah maju pada masanya). Salah satunya ada Suwaibith bin
Harmalah. Saat hari mulai menjelang siang, Nu'aiman yang sudah lapar menghampiri
Suwaibith yang saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan. Suwaibith dengan sikap
penuh amanahnya tentu menolak saat Nu'aiman hendak meminta satu potong roti
untuknya. Hingga Nu'aiman berkata, "Kalau memang begitu, artinya kamu setuju
saya buat ulah,". Nu'aiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang
menjual hamba sahaya. Pada zaman nabi dulu, hamba sahaya biasanya dijual untuk
menjadi pekerja. Hingga kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana
bahwa ia memiliki hamba sahaya dengan harga yang sangat murah. Nu'aiman juga
menyebutkan, hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu kekurangan yakni
berteriak bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya. Mendengar itu,
orang-orang di sana pun tertarik dan Nu'aiman mengajaknya mengadap Suwaibith.
"Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya saya," kata
Nu'aiman pada mereka. Mereka pun memberikan uang pada Nu'aiman dan menghampiri
Suwaibith untuk menangkapnya. Suwaibith yang terkejut kemudian berkata, "Saya
bukan hamba sahaya, saya orang merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang
tersebut bahwa mereka sudah tahu kekurangannya itu. Selang berapa waktu, Abu
Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang dijawab oleh
Nu'aiman kemudian, "Sudah saya jual, wahai Abu Bakar," Nu'aiman pun menceritakan
dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian Suwaibith kembali ditebus
oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu. Sampailah kisah tersebut ke telinga
Rasulullah SAW. Kisah ini yang membuat Rasulullah tertawa hingga menunjukkan
gigi gerahamnya di depan para sahabat. Perawi hadits mengatakan, bahkan setelah
satu tahun berlalu, Rasulullah SAW pun selalu menceritakan kisah Nu'aiman dan
Suwaibith ini kepada para tamunya.
Sumber :
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5819789/kisah-nuaiman-sahabat-paling-usil-tapi-selalu-bikin-rasul-tertawa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Oleh A. Mustofa Bisri Di antara putera-putera Kiai Saleh, pengasuh pesantren "Sabilul Muttaqin" dan sesepuh di daerah kami, Gus Ja...
-
Di ruang hening, sunyi berselimut kabut Angin berbisik lirih, membawa rindu terpendam Sunyata menyapa, dalam diam yang menggunung Jiwa meram...
-
Di sebuah pondok kecil di pinggir desa, berkumpullah sekelompok sufi setiap petang. Mereka duduk melingkar di sekitar meja kayu tua, dengan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar